Sabtu, Desember 26, 2009

LAPORAN KKL KELAS

LAPORAN KKL KELAS HASIL PERJUANGAN KITA SMUA
AMBIL AJA DISINI

MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN

YANG MO AMBIL MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN BISA AMBIL DISINI

Rabu, Desember 09, 2009

Selasa, Desember 08, 2009

MATERI UNTUK DI DOWNLOAD

temen - temenku yang baek..
mav.in pakdhe yah..baru belajar so,sering eror..
ne materi-materi yang tak posting kemarin.insyaallah dah bisa di ambil..

KKI WORM 14 PHYLUM
MATERI KULIAH KWU
AMT JAR MERISTEM DAN JAR DEWASA
MATERI GIZI BU METI

selamat belajar..
jangan mengeluh..truz berusaha..truz berdoa..
semangat semangat semangat
jangan lupa senyum yah...
tingkatkan kebersamaan kita

ohya materi yang belum tak upload tunggu dulu yah...mav

Sabtu, Oktober 24, 2009

TEORI BELAJAR MENURUT PAVLOV

TEORI BELAJAR MENURUT PAVLOV

Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936).
Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta. Ia dididik di sekolah gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi. Pavlov lulus sebagai sarjana kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadi direktur departemen fisiologi pada institute of Experimental Medicine dan memulai penelitian mengenai fisiologi pencernaan. Ivan Pavlov meraih penghargaan nobel pada bidang Physiology or Medicine tahun 1904. Karyanya mengenai pengkondisian sangat mempengaruhi psikology behavioristik di Amerika. Karya tulisnya adalah Work of Digestive Glands(1902) dan Conditioned Reflexes(1927).
Ia meninggal di Leningrad pada tanggal 27 Februari 1936. Sebenarnya ia bukan seorang sarjana psikologi dan ia pun tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik. Cara berpikirnya adalah sepenuhnya cara berpikir ahli ilmu faal, bahkan ia sangat anti terhadap psikologi karena dianggapnya kurang ilmiah. Dalam penelitian-penelitiannya ia selalu berusaha menghindari konsep-konsep meupun istilah-istilah psikologi. Sekalipun demikian, peranan Pavlov dalam psikologi sangat penting, karena studinya mengenai refleks-refleks akan merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviorisme. Pandangannya yang paling penting adalah bahwa aktivitas psikis sebenarnya tidak lain daripada rangkaian-rangkaian refleks belaka. Karena itu, untuk mempelajari aktivitas psikis (psikologi) kita cukup mempelajari refleks-refleks saja. Pandangan yang sebenarnya bermula dari seorang tokoh Rusia lain bernama I.M. Sechenov. I.M. yang banyak mempengaruhi Pavlov ini, kemudian dijadikan dasar pandangan pula oleh J.B. Watson di Amerika Serikat dalam aliran Behaviorismenya setelah mendapat perubahan-perubahan seperlunya.
Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwa yang paling sentral dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu.
Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang di inginkan. Kemudian Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing) karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda dengan binatang.
Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasi leher pada seekor anjing. Sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar. Apabila diperlihatkan sesuatu makanan, maka akan keluarlah air liur anjing tersebut. Kini sebelum makanan diperlihatkan, maka yang diperlihatkan adalah sinar merah terlebih dahulu, baru makanan. Dengan sendirinya air liurpun akan keluar pula. Apabila perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, maka pada suatu ketika dengan hanya memperlihatkan sinar merah saja tanpa makanan maka air liurpun akan keluar pula.
Makanan adalah rangsangan wajar, sedang merah adalah rangsangan buatan. Ternyata kalau perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, rangsangan buatan ini akan menimbulkan syarat(kondisi) untuk timbulnya air liur pada anjing tersebut. Peristiwa ini disebut: Reflek Bersyarat atau Conditioned Respons.
Pavlov berpendapat, bahwa kelenjar-kelenjar yang lain pun dapat dilatih. Bectrev murid Pavlov menggunakan prinsip-prinsip tersebut dilakukan pada manusia, yang ternyata diketemukan banyak reflek bersyarat yang timbul tidak disadari manusia.
Adapun jalan eksperimen tentang refleks berkondisi yang dilakukan Pavlov adalah sebagai berikut: Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai binatang percobaan. Anjing itu diikat dan dioperasi pada bagian rahangnya sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap air liur yang keluar dapat ditampung dan diukur jumlahnya. Pavlov kemudian menekan sebuah tombol dan keluarlah semangkuk makanan di hadapan anjing percobaan. Sebagai reaksi atas munculnya makanan, anjing itu mengeluarkan air liur yang dapat terlihat jelas pad aalat pengukur. Makanan yang keluar disebut sebagai perangsang tak berkondisi (unconditioned stimulus) dan air lliur yang keluar setelah anjiing melihat makanan disebut refleks tak berkondisi (unconditioned reflex), karena setiap anjing akan melakukan refleks yang sama (mengeluarkan air liur) kalau melihat rangsang yang sama pula (makanan). Kemudian dalam percobaan selanjutnya Pavlov membunyikan bel setiap kali ia hendak mengeluarkan makanan. Dengan demikian anjing akan mendengar bel dahulu sebelum ia melihat makanan muncul di depanny. Percobaan ini dilakukan berkali-kali dan selama itu keluarnya air liur diamati terus. Mula-mula air liur hanya keluar setelah anjing melihat makanan (refleks tak berkondisi), tetapi lama-kelamaan air liur sudah keluar pada waktu anjing baru mendengar bel. Keluarnya air liur setelah anjing mendengar bel disebut sebagai refleks berkondisi (conditioned reflects, karena refleks itu merupakan hasil latihan yang terus-menerus dan hanya anjing yang sudah mendapat latihan itu saja yang dapat melakukannya. Bunyi bel jadinya rangsang berkondisi (conditioned reflects). Kalau latihan itu diteruskan, maka pada suatu waktu keluarnya air liur setelah anjing mendengar bunyi bel akan tetap terjadi walaupun tidak ada lagi makanan yang mengikuti bunyi bel itu. Dengan perkataan lain, refleks berkondisi akan bertahan walaupun rangsang tak berkondisi tidak ada lagi. Pada tingkat yang lebih lanjut, bunyi bel didahului oleh sebuah lampu yang menyala, maka lama-kelamaan air liur sudah keluar setelah anjing melihat nyala lampu walaupun ia tidak mendengar bel atau melihat makanan sesudahnya. Demikianlah satu rangsang berkondisi dapat dihubungkan dengan rangsang berkondisi lainnya sehingga binatang percobaan tetap dapat mempertahankan refleks berkondisi walaupun rangsang tak berkondisi tidak lagi dipertahankan. Tentu saja tidak adanya rangsang tak berkondisi hanya bisa dilakukan sampai pada taraf tertentu, karena terlalu lama tidak adarangsang tak berkondisi, binatang percobaan itu tidak akan mendapat imbalan (reward) atas refleks yang sudah dilakukannya dan karena itu refleks itu makin lama akan semakin menghilang dan terjadilah ekstinksi atau proses penghapusan refleks (extinction).
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah bahwa tingkah laku sebenarnya tidak lain daripada rangkaian refleks berkondisi, yaitu refleks-refleks yang terjadi setelah adanya proses kondisioning (conditioning process) di mana refleks-refleks yang tadinya dihubungkan dengan rangsang-rangsang tak berkondisi lama-kelamaan dihubungkan dengan rangsang berkondisi.
Disadur dari: Sarlito W. Sarwono, 2002, Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi, (PT Bulan Bintang: Jakarta)
Trimanjuniarso.wordpress.com

Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia? Ternyata dalam kehidupan sehari-hari ada situasi yang sama seperti pada anjing. Sebagai contoh, suara lagu dari penjual es krim Walls yang berkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya mungkin suara itu asing, tetapi setelah si pejual es krim sering lewat, maka nada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada siang hari yang panas. Bayangkan, bila tidak ada lagu tersebut betapa lelahnya si penjual berteriak-teriak menjajakan dagangannya. Contoh lain adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu atau tombol antrian di bank. Tanpa disadari, terjadi proses menandai sesuatu yaitu membedakan bunyi-bunyian dari pedagang makanan(rujak, es, nasi goreng, siomay) yang sering lewat di rumah, bel masuk kelas-istirahat atau usai sekolah dan antri di bank tanpa harus berdiri lama.
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dengan menerapkan strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.
Penemuan Pavlov yang sangat menentukan dalam sejarah psikologi adalah hasil penyelidikannya tentang refleks berkondisi (conditioned reflects). Dengan penemuannya ini Pavlov meletakkan dasar-dasar Behaviorisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar. Bahkan Amerika Psychological Association (A.P.A.) mengakui bahwa Pavlov adalah orang yang terbesar pengaruhnya dalam psikologi modern di samping Freud.
Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya :
Ivan Pavlov dengan “classical conditioning” nya:
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
• Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
• Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/02/teori-teori-belajar/

DAFTAR PUSTAKA
Drs. H.J. Gino, dkk.1997.Belajar Dan Pembelajaran I.Surakarta:UNS Press
Disadur dari: Sarlito W. Sarwono, 2002, Berkenalan dengan ALiran-Aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi, (PT Bulan Bintang: Jakarta)
Trimanjuniarso.wordpress.com
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/02/teori-teori-belajar/

INVENTARISASI DAN KLASIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA

INVENTARISASI DAN KLASIFIKASI
HEWAN INVERTEBRATA


Lokasi : Di sekitar Rumah
Dk. Lemahireng, Ds. Kaligawe, Pedan, Klaten
Waktu : 27 September 2009

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata kuliah Keanekaragaman dan Klasifikasi Invertebrata merupakan matakuliah yang sulit dipelajari jika hanya sekedar mempelajari teori yang ada saja, karena banyaknya spesies dan perbedaan karakteristik. Maka dari itu perlu mempelajari secara langsung pada spesies untuk mempermudah pemahaman materi. Mempelajari secara langsung pada spesies bukanlah hal yang sulit, karena disekitar kita banyak hewan – hewan invertebrate.
Dengan mempelajari atau mengamati secara langsung hewan – hewan invertebrate yang ada di sekitar kita / lingkungan sekitar rumah, kita dapat mengetahui ciri, sifat dan karakteristik hewan tersebut. Dari cirri, sifat dan karakteristik kita dapat menentukan klasifikasi setiap spesies hewan invertebrate.
Selain dapat menentukan klasifikasi, kita juga dapat mengetahui hubungan antar spesies di dalam suatu wilayah. Kita juga dapat mengetahui dominasi spesies dalam suatu wilayah.
Dari hal – hal tersebut diatas, inventarisasi hewan invertebrate di lingkungan sekitar kita / lingkungan rumah kita sangat bermanfaat untuk menunjang perkliahan dan pemahaman materi tentang kuliah Keanekaragaman dan Klasifikasi Invertebrata.

B. Tujuan

Kegiatan nventarisasi ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumah.
2. Mengetahui klasifikasi hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumah.
3. Mengetahui jumlah spesies dan tempat hidup hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumah.
4. Mengetahui hubungan antar spesies dan dominasi spesies hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumah.


C. Rumusan Masalah

1. Spesies apa sajakah yang terdapat di lingkungan rumahmu ?
2. Bagaimana klasifikasi spesies hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumahmu ?
3. Berapa jumlah setiap spesies dan dimana tempat hidupnya ?
4. Bagaimanakah hubungan antar spesies dan dominasi spesies hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumahmu ?

PEMBAHASAN

Dalam inventarisasi ditemukan beberapa spesies, diantaranya sebagai berikut :

Nyamuk rumah (Culex pipiens)

Klasifikasi
kingdom : Hewan
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Genus : Culex
Spies : Culex pipiens

Tempat tinggal : ruang keluarga dan disudut – sudut rumah
Jumlah spesies : ± 50 ekor

Diskripsi :

Nyamuk termasuk Ordo Diptera.Ciri-ciri ordo diptera adalah sebagai berikut :
 Memiliki satu pasang sayap depan dan sayap belakang mengalami redukasi membentuk halter (alat keseimbangan).
 Mengalami metamorfosis sempurna.
 Tipe mulut menusuk dan menghisap serta menjilat.
 Dan memiliki tubuh ramping.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.

Kecoa (Periplaneta sp.)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Pillum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Familia : Blattellidae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta sp.

Tempat tinggal : kamar mandi dan disekitar tempat sampah
Jumlah spesies : ± 7 ekor

Deskripsi :
Kecoa adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.
Di antara spesies yang paling terkenal adalah kecoa Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai, dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk dalam kategori ini.

Kepiting (Scylla serrata)

Klasifikasi
Kingdom : Arthropoda
Kelas : crustacea
Ordo : dekapoda
Filum : Scyllidae
Genus : Scylla
Spesies : Scylla serrata

Tempat tinggal : sungai tepatnya di batu padas, membuat rumah didalam batu padas. dapat juga dijumpai pada tempat – tempat lembab.

Jumlah spesies : ± 27 ekor

Deskripsi

• Scylla serrata atau kepiting mempunyai kaki yang berbuku – buku
• Tubuhnya bersegmen – segmen
• Seluruh tubuhnya tertutup oleh eksoskeleton yang terbuat dari zat kitin
• Kepala kepiting terbentuk sebagai persatuan segmen dan kadang – kadang bersatu dengan dada membentuk chephalotorax.
• Bentuk tubuhnya simetris bilateral
• Mempunyai sepasang kaki capit yang besar di bagian anterior yang berfungsi unuk menangkap mangsanya dan untuk melindungi diri dari bahaya musuh.
• Alat respirasinya berupa insang

Semut (Formica yessensis)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Pillum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Subordo : Apokrita
Superfamil : Vespoidea
Familia : Formicidae
Genus : Formica
Spesies : Formica yessensis

Tempat tinggal : di meja dapur, tempat sampah dan di tembok

Jumlah spesies : ± lebih dari 100 ekor

Deskripsi :

Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Semut hidup di dalam tanah. Semut pada area inventarisasi, ditemukan muncul dari lubang yang terdapat di lantai rumah. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.

Udang (Cambarus Sp)

Klasifikasi
Kingdom : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Dekapoda
Filum : Cambardae
Genus : Cambarus
Spesies : Cambarus Sp

Tempat tinggal : sungai, biasanya menempel dengan di batu – batu, akar pohon, pohon – pohon mati, dan di batu cadas.

Jumlah spesies : ± 40 ekor

Deskripsi

• Tubuhnyaterdiri dari chepalothorax dan abdomen
• Kepala merupakan gabungan dari 5 somit (segmen tubuh) yaitu : 2 pasang antenna, 1 pasang mandibula dan 2 pasang maxilla
• Seluruh tubuhnya tertutup oleh perisai yang ddisebut dengan karapaks.
• Pada ujung akhir posterior dari somit disebut tekson
• Pada ujung anterior terdapat rostum.
• Tidak mempunyai pedipalpi tetapi mempunyai celicera
• Pada bagian anterior terdapat antenna dan annuela
• Kaki depan untuk berjalan (pleopod), dan kaki belakang untuk berenang (uropod)
• Respirasi umumnya menggunakan insang.

Laba-laba (Araneus diadematus)

Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Arachnida
Ordo: Araneae
Family :
Genus : Araneus
Spesies : Araneus diadematus

Tempat tinggal : Labah-labah banyak ditemukan di area seperti langit-langit, sudut-sudut ruang, dsb., sehingga di sekitar area banyak terdapat sarang-sarangnya yang sangat mengganggu dalam hal kebersihan
Jumlah spesies : ± 13 ekor

Deskripsi :
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera --yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat-- dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.

Rayap (Coptotermes curvignathus)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Isoptera
Family : Rhinotermitidae
Genus : Coptotermes
Spesies : Coptotermes curvignathus

Tempat tinggal : tumpukan kayu yang telah lapuk
Jumlah : Banyak (hidup berkoloni) / lebih dari 100 ekor

Hubungan dengan lingkungan :
Rayap (Coptotermes curvignathus) banyak terdapat di kayu-kayu yang telah lapuk. Rayap adalah detrivores (pengkonsumsi material organik yang membusuk), khususnya di daerah subtropis dan tropis, dan kemampuan mereka mendaur ulang kayu dan bahan tanaman lain adalah hal yang penting bagi keseimbangan ekologi.Sebagai serangga sosial, rayap hidup dalam bentuk koloni. Sebuah koloni mapan dapat beranggotakan ratusan hingga jutaan individual. Bersarang di atas ataupun di bawah tanah pada batang pohon yang mati dan banyak menyerang kayu-kayu konstuksi pada bangunan dengan sifat serangannya yang meluas. Hal ini menjadikan rayap C. curvignathus sebagai rayap yang menimbulkan kerugian ekonomis yang besar.

Hubungan antar spesies

a. Predasi, ditandai adanya hubungan antara pemangsa dengan yang dimangsa.
Contoh:
Sesuai dengan inventarisasi di atas, suatu predasi ditemukan pada hubungan antara:
 Laba-laba dengan nyamuk
 Laba-laba dengan semut
 Kepiting dengan udang
Hubungan predasi erat kaitannya dengan keberlangsungan peristiwa rantai makanan . Tanpa suatu proses predasi, rantai makanan tidak akan berlangsung.
b. Kompetisi, ditandai dengan adanya persaingan antara satu populasi dengan populasi lain dalam usahanya mendapatkan kebutuhan yang sama (makanan).
Contoh:
Dalam inventarisasi, kompetisi ditemukan pada hubungan antara:
 Kecoa dan semut
c. Netral, bila dua populasi tidak saling mempengaruhi.
Contoh:
Populasi kecoa dengan populasi nyamuk.
Populasi kepiting dengan populasi nyamuk.
Populasi semut dengan populasi nyamuk.
Populasi udang dengan populasi nyamuk.
Populasi rayap dengan populasi nyamuk.
Populasi semut dengan populasi rayap.
Populasi semut dengan populasi kepiting.
Populasi semut dengan populasi udang
Populasi kecoa dengan populasi laba-laba.
Populasi kecoa dengan populasi kepiting.
Populasi kecoa dengan populasi rayap.
Populasi kecoa dengan populasi udang.
Hubungan antara dua populasi di atas tidak ada, sehingga dapat dikatakan netral.

Hubungan antar spesies ditinjau dari dominasinya
 Nyamuk rumah (Culex pipiens) Jumlah spesies : ± 50 ekor
 Kecoa (Periplaneta sp.) Jumlah spesies : ± 7 ekor
 Kepiting (Scylla serrata) Jumlah spesies : ± 27 ekor
 Semut (Formica yessensis) Jumlah spesies : lebih dari 100 ekor
 Udang (Cambarus Sp) Jumlah spesies : ± 13 ekor
 Laba-laba (Araneus diadematus) Jumlah spesies : ± 40 ekor
 Rayap (Coptotermes curvignathus) Banyak (hidup berkoloni) / lebih dari 100 ekor

Dari data diatas menunjukkan bahwa urutan spesies yang mendominasi tempat dari yang dominan sampai yang kurang dominan adalah :
1. Rayap (Coptotermes curvignathus) Banyak (hidup berkoloni) / lebih dari 100 ekor
2. Semut (Formica yessensis) Jumlah spesies : lebih dari 100 ekor
3. Nyamuk rumah (Culex pipiens) Jumlah spesies : ± 50 ekor
4. Laba-laba (Araneus diadematus) Jumlah spesies : ± 40 ekor
5. Kepiting (Scylla serrata) Jumlah spesies : ± 27 ekor
6. Udang (Cambarus Sp) Jumlah spesies : ± 13 ekor
7. Kecoa (Periplaneta sp.) Jumlah spesies : ± 7 ekor

PENUTUP

Kesimpulan

1. Hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumah diantaranya :

a. Rayap (Coptotermes curvignathus)
b. Semut (Formica yessensis)
c. Nyamuk rumah (Culex pipiens)
d. Laba-laba (Araneus diadematus)
e. Kepiting (Scylla serrata)
f. Udang (Cambarus Sp)
g. Kecoa (Periplaneta sp.)
2. Klasifikasi hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumah yaitu :
Nyamuk rumah (Culex pipiens)

Klasifikasi
kingdom : Hewan
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Genus : Culex
Spies : Culex pipiens Kecoa (Periplaneta sp.)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Pillum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Familia : Blattellidae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta sp.
Semut (Formica yessensis)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Pillum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Subordo : Apokrita
Superfamil : Vespoidea
Familia : Formicidae
Genus : Formica
Spesies : Formica yessensis Udang (Cambarus Sp)

Klasifikasi
Kingdom : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Dekapoda
Filum : Cambardae
Genus : Cambarus
Spesies : Cambarus Sp

Laba-laba (Araneus diadematus)

Klasifikasi
Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Arachnida

Ordo: Araneae
Clerck, 1757

Family :
Genus : Araneus
Spesies : Araneus diadematus Kepiting (Scylla serrata)

Klasifikasi
Kingdom : Arthropoda
Kelas : crustacea
Ordo : dekapoda
Filum : Scyllidae
Genus : Scylla
Spesies : Scylla serrata

Rayap (Coptotermes curvignathus)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Isoptera
Family : Rhinotermitidae
Genus : Coptotermes
Spesies : Coptotermes curvignathus

3. Jumlah spesies dan tempat hidup hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumah.
a. Nyamuk rumah (Culex pipiens) Jumlah spesies : ± 50 ekor
Tempat tinggal : ruang keluarga dan disudut – sudut rumah

b. Kecoa (Periplaneta sp.) Jumlah spesies : ± 7 ekor
Tempat tinggal : kamar mandi dan disekitar tempat sampah

c. Kepiting (Scylla serrata) Jumlah spesies : ± 27 ekor
Tempat tinggal : sungai tepatnya di batu padas, membuat rumah didalam batu cadas. dapat juga dijumpai pada tempat – tempat lembab.

d. Semut (Formica yessensis) Jumlah spesies : lebih dari 100 ekor
di meja dapur, tempat sampah dan di tembok.

e. Udang (Cambarus Sp) Jumlah spesies : ± 13 ekor
Tempat tinggal : sungai, biasanya menempel dengan di batu – batu, akar pohon, pohon – pohon mati, dan di batu cadas.
f. Laba-laba (Araneus diadematus ) Jumlah spesies : ± 40 ekor
Tempat tinggal : Labah-labah banyak ditemukan di area seperti langit-langit, sudut-sudut ruang, dsb., sehingga di sekitar area banyak terdapat sarang-sarangnya yang sangat mengganggu dalam hal kebersihan

g. Rayap (Coptotermes curvignathus) Banyak (hidup berkoloni) / lebih dari 100 ekor
Tempat tinggal : tumpukan kayu yang telah lapuk

4. Hubungan antar spesies dan dominasi spesies hewan invertebrate yang terdapat di lingkungan rumah diantaranya :
• Predasi
Laba-laba dengan nyamuk
Laba-laba dengan semut
Kepiting dengan udang
• Kompetisi
Kecoa dan semut
• Netral

Populasi kecoa dengan populasi nyamuk.
Populasi kepiting dengan populasi nyamuk.
Populasi semut dengan populasi nyamuk.
Populasi udang dengan populasi nyamuk.
Populasi rayap dengan populasi nyamuk.
Populasi semut dengan populasi rayap.
Populasi semut dengan populasi kepiting.
Populasi semut dengan populasi udang
Populasi kecoa dengan populasi laba-laba.
Populasi kecoa dengan populasi kepiting.
Populasi kecoa dengan populasi rayap.
Populasi kecoa dengan populasi udang.


• Dominasi spesies
urutan spesies yang mendominasi tempat dari yang dominan sampai yang kurang dominan adalah :
a. Rayap (Coptotermes curvignathus) Banyak (hidup berkoloni) / lebih dari 100 ekor
b. Semut (Formica yessensis) Jumlah spesies : lebih dari 100 ekor
c. Nyamuk rumah (Culex pipiens) Jumlah spesies : ± 50 ekor
d. Laba-laba Jumlah spesies : ± 40 ekor
e. Kepiting (Scylla serrata) Jumlah spesies : ± 27 ekor
f. Udang (Cambarus Sp) Jumlah spesies : ± 13 ekor
g. Kecoa (Periplaneta sp.) Jumlah spesies : ± 7 ekor


DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Laba
http://wapedia.mobi/id/Serangga
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=78&fname=bio111_07.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecoa
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/index.html
http://pdfdatabase.com/index.php?q=nama+ilmiah+hewan+hewan

diakses 01 oktober 2009 jam 23.34 WIB

Maskoeri, Jasin.1998.Sistematika Hewan.Surabaya:Sinar Jaya
Radiopetro.1996.Zoologi.Jakarta:Erlangga
Sri Dwiastutu Dan Puguh Karyanto.2003.KKH I.Surakarta:UNS Press

Selasa, Juli 07, 2009

DESAIN JAKET BIOLOGY



ne desain jaket biology..ne dari pakdhe..mungkin yang laindesainlebih bagus..oke oke aj..
ntu warnane ijo army..bisa diganti warna..


adalagi neehhh



warna hitam..kain enaknya apa yaaa....????




gambar logo nya

Jumat, April 17, 2009

HARI SPECIAL BERSAMA CINTAKU

7 APRIL telah berlalu beberapa hari....
hari itu bertambahlah usiaku...semakin tua..semakin berat beban yang ku pikul..
lebahagiaanku terasa sempurna dan sangat mendalam..teman teman masih menyempatkan waktu untuk ikut merasakan bahagia dan untuk mendoakan ak..terimalasih kawanku smua..
ibukku membuat party kecil-kecilan untuk wujud rasa syukur...sangat terharu...tapi sayang ak gak bisa pulang karena banyak tugas n masih ujian med semester...maav ibu...
tanggal 8 pacarku pulang dari jakarta..itu merupakan kado specialku..
dia sangat perhatian dan aneh..ak di sms ucapan ultah banyak banget dari berbagai nomer hp yang berbeda- beda..sampat hpku hang...
dtya juga membuat surprice party buatku..ohhh terimakasih cinta....

terimalasih untuk smuanya....

Kamis, Maret 26, 2009

TUGAS KWARGANEGARAAN

temen - temen..mav yack baru kasihtau tugasnya..

tugasna membuat rangkuman / resume tentang (topiknya) IDENTITAS NASIONAL dan HAK DAN KWAJIBAN WARGA NEGARA..
resume diambil dari buku / e-book terserah anda atau sak karepmu yang penting memuat bab itu..diharapkan tidak mengambil dari fotocopian dari dosen..(katanya di perpus banyak)..hehe..
dengan ketentuan :
- diketik pada kertas A4
- mencantumkan judul buku, bab yang diambil (pada buku yang anda resume),pengarang,t tahun terbit, halaman, dll tentang buku itu..(semacam daftar pustaka gitoo)
- jika dari e-book juga sama seperti buku cetakan tapi ditambah alamat web nya
- dikumpulkan besok rabu, 1 April 09..

mudeng kan???
rasah dibuat pusing..digarap sesuai kemampuan kita..ne untuk nilai tugas..
santai aja..yang penting tetep SEMANGAT...OK OK OK
temen yang belum tau di beri tau yackh...

oh iya..,kimia minggu depan kita 4 jam..2 jam ama bu Bakti,,2 jam lg ama bu Kus to ganti pertemuan yang jumat besok..

tetep smangat,,rajin belajar,, sukses buat UTS nya yackhh..semoga ALLAH SWT slalu membimbing dan meridhoi kita semua..
jaga persahabatan dan kekompakan kita...smangat..n enjoy aja....

terimakasih buad temen2 smua....
SEMANGAT..KITA PASTI BISAA...CAYOOO...

HEBATNYA TOKEK BISA NEMPEL DI DINDING

Tokek, dapat merayap dan menempel dimana saja, baik itu di permukaan yang basah, kering, ataupun yang paling licin sekalipun. Tokek tidak hanya bisa merayap di dinding tembok, tapi di permukaan kaca yang basah pun ia dapat merayap dengan lincah, tanpa takut tergelincir jatuh. Subhanallah ya teman-teman.

Teman-teman, tahukah kalian bahwa hewan-hewan yang bisa menempel di dinding memanfaatkan unsur air untuk menciptakan efek kapiler. Pemanfaatan air itu dapat menimbulkan daya rekat dari kaki hewan tersebut. Namun, hal tersebut ternyata tidak berlaku untuk tokek. Berdasarkan penemuan terbaru para ahli, mereka menemukan bahwa tokek memiliki kemampuan daya rekat kering (dry stickiness), maksudnya tokek tidak memanfaatkan air untuk menempel di dinding.

Berdasarkan penelitian, ditemukanlah berjuta-juta bulu-bulu halus di kaki seekor tokek, yang dinamakan setae. Bulu-bulu halus itulah yang memungkinkan tokek bergerak lincah di permukaan yang licin sekalipun.

Panjang setae sekitar 100 micrometer atau sama dengan lebar dua helai rambut manusia. Meski terhitung kecil, setae memiliki kemampuan yang luar biasa. Sehelai setae bisa mengangkat seekor semut lho!. Di ujung-ujung setiap helaian setae, terdapatnya sedikitnya 1.000 bantalan-bantalan kecil. Bantalan ‘ajaib’ itulah yang memungkinkan tokek dapat melekat erat di dinding yang licin.

Apa yang menyebabkan bantalan-bantalan tersebut begitu ampuh? Ternyata, pada bantalan tersebut terdapat miliaran molekul, “secara bersamaan atraksi molekul-molekul pada bantalan melahirkan sebuah gaya.” ungkap Kellar Autumn, seorang ahli biologi dari Lewis and Clark College, AS. Tenaga itulah, yang memungkinkan kekuatan melekat pada seekor tokek, yang disebut dengan kekuatan Van der Wall.

Kehebatan tokek dalam merayap dan melekat erat di dinding ini hanyalah salah satu contoh yang kemudian menimbulkan inspirasi bagi manusia untuk menirunya. Namun, tidak akan ada yang pernah bisa menandingi kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan. Setiap makhluk yang diciptakan-Nya, berada dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Setiap makhluk diciptakan dengan kemampuan dan tugas masing-masing yang unik dan luar biasa.

Dan katakanlah: “Segala Puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. An Naml, 27:93)

_artikel harun yahya_

Mata yang Menyala di Kegelapan

Tahukah kalian bahwa kucing memiliki pandangan sempurna pada malam hari? Ya, bahkan dalam tempat yang temaram binatang berbulu ini dapat melihat. Allah telah menciptakan mata mereka berbeda dari mata-mata lainnya. Dalam gelap pupil matanya membesar dan membulat untuk menerima cahaya sebanyak mungkin. Hal ini menjadikan penglihatannya tajam.

Disamping itu, mata kucing memiliki lapisan tambahan di belakang retinanya. Menembus retina tersebut, cahaya mencapai lapisan ini dan dipantulkan kembali ke retina. Cahaya melewati retina dua kali karena lapisan ini memantulkan cahaya kembali. Dengan demikian, tidak seperti manusia, kucing dapat melihat dengan sangat jelas di tempat temaram maupun gelap. Selain itu, mata kucing tampak menyala pada malam hari. Hal ini dikarenakan lapisan tambahan tersebut, memantulkan cahaya layaknya sebuah cermin. Pantulan cahaya inilah yang membuat mata kucing terlihat menyala.

Ada sesuatu yang istimewa pada keempat kaki kucing. Apakah itu? Saat membelai-belai sayang seekor kucing, kalian tidak khawatir akan dilukai oleh kuku di kakinya. Akan tetapi dalam keadaan bahaya, kaki-kaki kecil ini berubah menjadi cakar buas. Yang membuatnya berbahaya adalah kuku tajam yang tersembunyi di balik telapak kakinya.
Keistimewaan lain pada kaki kucing adalah, keempat kaki tersebut selalu dapat menopang tubuh kucing ketika jatuh. Kalian telah tahu bahwa kucing selalu jatuh di atas keempat kakinya, sekalipun mereka jatuh dari tempat tinggi. Hal ini terjadi karena mereka menggunakan ekornya untuk menjaga keseimbangan ketika mereka jatuh, dan dengannya menyetel pusat gravitasi tubuh mereka dan mendarat di atas kakinya.

Yang memberikan mereka sifat yang akan menjamin keamanan binatang yang suka memanjat pohon atau berkeliaran di tempat yang tinggi adalah Tuhan Yang Maha Perkasa, Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

_artikel harun yahya_

Rabu, Maret 25, 2009

Jaring Laba-laba yang Menakjubkan!!

Teman-teman, apa yang terlintas di benak kamu ketika mendengar kata laba-laba? yup, jaring-jaringnya!.
Jaring laba-laba memiliki rancangan yang unik dengan perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran manusia, jaring yang dianyamnya itu akan memiliki tinggi sekitar 150 meter (waah, sama tingginya dengan gedung pencakar langit 50 lantai dong?!).
Lalu, bagaimana makhluk yang mungil ini membuat jaringnya ya?.
Pertama-tama, laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara membawanya ke tempat tertentu dimana benang menempel. Lalu pekerjaan konstruksi pun dimulai (wow, ternyata laba-laba seperti arsitek saja ya?). Nah, untuk menganyam sebuah jaring, si arsitek mungil ini memerlukan waktu sekitar satu jam.
Awalnya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini jaring-jaringnya yang berfungsi sebagai perangkap mangsa itu pun telah siap.
Tahukah teman-teman, kalau benang laba-laba itu lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama?. Jika seutas tali berdiameter 30 cm terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat 150 mobil. Padahal, benang ini lebih tipis dari rambut manusia lho!, ia pun lebih ringan dari kapas, tapi luar biasanya ia lebih kuat dari baja!.
Baja (yang merupakan bahan terkuat) saja didesain khusus agar berdaya tahan tinggi, digunakan pada konstruksi bentang lebar, bangunan tinggi, dan jembatan. Lalu bagaimana dengan laba-laba, sang makhluk mungil yang tak mampu berpikir, bagaimana ia bisa menghasilkan benang dalam tubuhnya yang bisa lebih kokoh daripada baja sekalipun?. Tak diragukan lagi, ini adalah bukti bahwa laba-laba diberi ilham agar dapat membuat jaring yang mengagumkan.
Dialah Allah, Tuhan Seluruh Alam, yang menciptakan makhluk-makhluk-Nya dengan perilaku mereka yang mengagumkan, dan mengilhami mereka tentang apa yang mereka kerjakan. Subhanallah..!!! Sungguh Mahabesar Allah, Sang Pencipta Maha Luar Biasa.
“Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.” (Q.S. Thaahaa, 20:98)
_artikel harun yahya_

Jumat, Februari 27, 2009

Pesawat antariksa dari kulit buaya

Kebanyakan benda di alam tersusun atas berbagai jenis unsur pembentuk. Ini dikenal sebagai ‘komposit’. Fiberglass atau serat kaca yang kini dipakai di berbagai bidang, adalah komposit buatan. Bahan ini ringan, kuat dan lentur. Serat kaca dipakai dalam pembuatan: alat olah raga, mobil balap Formula satu, perahu layar, dan bahkan bagian pesawat udara dan antariksa. Ternyata bahan serupa juga ditemukan di sejumlah makhluk hidup, dan sudah ada sejak mereka muncul di dunia. Salah satunya adalah buaya.
Jaringan khusus pada kulit tebal buaya mempunyai struktur serupa serat kaca. Jaringan ini menjadi sangat kuat oleh serat yang dikandungnya. Penambahan serat ke dalam jaringan menjadikannya sungguh kuat. Komposit tiruan jauh lebih lemah dan kalah unggul dibandingkan ini.
Komposit alami, sebagaimana semua bahan di alam, adalah contoh kesempurnaan ciptaan Allah yang tiada tara. Allah mengisyaratkan dalam Al Qur’an bahwa terdapat contoh-contoh ini pada makhluk yang Dia ciptakan:
Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, (QS. Al Jaatsiyah, 45:4)

Kelembutan di Balik Keganasan

Di sungai Nil, hiduplah buaya Nil. Buaya adalah salah satu binatang paling buas di dunia. Namun tahukah Anda, buaya ternyata juga merupakan induk yang paling penyayang di muka bumi.

Buaya betina mengubur telur-telurnya di dalam pasir yang terhampar di sepanjang tepian sungai. Ketika saat menetas tiba, sang induk betina dengan sangat hati-hati menggali pasir yang menimbun telur-telurnya. Ia begitu hati-hati melakukannya agar tidak sampai merusak telurnya. Telur-telur akan segera menetas segera setelah pasir di atasnya dipindahkan, dan bayi-bayi buaya yang mungil pun segera bermunculan.

Pada saat ini, hal sangat mengejutkan pun terjadi. Sang induk membuka rahangnya yang besar dan bergigi tajam, dan memasukkan bayi-bayinya ke dalam mulutnya. Ilmuwan pertama yang menyaksikan hal ini mengira bahwa sang induk buaya sedang memakan anak-anaknya. Namun apa yang sesungguhnya terjadi sangat berbeda.

Tempat paling aman di darat bagi bayi-bayi tersebut adalah mulut induknya. Dengan perlahan dan sangat hati-hati, sang induk memasukkan bayi-bayinya satu persatu ke dalam mulutnya. Bayi-bayi yang baru menetas ini benar-benar meminta untuk dimasukkan ke dalam mulut induknya. Sang induk juga memasukkan telur yang belum menetas ke dalam mulutnya. Mulut sang induk lalu menekan secukupnya untuk meretakkan telur tersebut, sehingga memudahkan sang bayi keluar dari cangkang telur.

Rabu, Februari 25, 2009

Kegemukan Diduga Tingkatkan Resiko Migren

Kegemukan diduga meningkatkan resiko seseorang terserang migren, gangguan kesehatan paling akhir yang berkaitan dengan kondisi tubuh yang terlalu berat, demikian pendapat beberapa ahli AS pada Kamis seperti diberitakan Reuters.

Orang yang berusia 22 sampai 55 tahun dan kelebihan berat badan, dengan berdasarkan ukuran lemak perut atau dengan menggunakan standard indeks massa tubuh dengan landasan berat dan tinggi tubuh seseorang, lebih mungkin untuk melaporkan bahwa mereka menderita migren atau sakit kepala yang sangat parah, kata mereka sebagaimana dilaporkan wartawan kantor berita Inggris, Reuters.

Sebanyak tiga-puluh tujuh persen perempuan dengan lingkar perut sangat besar sebagaimana ditetapkan melalui pengukuran pinggang melaporkan mereka menderita sakit kepala semacam itu, sementara perempuan yang tidak kegemukan berjumlah 29 persen.

Bagi pria, 20 persen pria yang memiliki perut sangat besar melaporkan mereka menderita migren, sedang penderita migren di kalangan pria yang tidak memiliki perut tambun berjumlah 16 persen.

Temuan itu dilandasi atas data dari 22.000 orang yang ditanyai dalam survei besar kesehatan pemerintah AS.

"Kini kita harus memperhatikan secara seksama, jika orang yang kehilangan berat badan, dapatkah kita secara ilmiah membuktikan bahwa itu membantu mengurangi sakit kepala," kata dr. Lee Peterlin dari Drexel University College of Medicine di Philadelphia, salah seorang peneliti, dalam suatu wawancara telefon.

"Kita mengetahui bahwa berbagai studi telah memperlihatkan olah raga dan kegiatan fisik membantu kesehatan. Jadi logis untuk menduga bahwa itu mungkin benar-benar memperbaiki sakit kepala," kata Peterlin, yang temuannya direncanakan disajikan dalam pertemuan mendatang American Academy of Neurology di Seattle.

Migren adalah sakit kepala berat yang juga mungkin meliputi mual, muntah dan sensitif terhadap sinar dan suara. Penyakit tersebut lebih umum diderita oleh perempuan dan seringkali menyerang banyak keluarga.

Penyakit itu menyerang sebanyak 30 juta orang di Amerika Serikat, atau 10 persen penduduk negara Paman Sam tersebut, demikian data dari National Headache Foundation. Sakit kepala itu lebih sering dialami oleh orang yang berusia antara 20 dan 45 tahun, kata kelompok tersebut.

Studi itu mendapati setelah orang berusia 55 tahun, peningkatan resiko migren bagi orang yang kegemukan tak lagi ada.

Para peneliti tersebut berusaha menjelaskan hubungan antara migren dan kegemukan setelah beberapa studi terdahulu menghasilkan temuan yang bertentangan.

Kegemukan juga meningkatkan resiko bentuk paling umum diabetes, tekanan darah tinggin, sakit jantung, stroke, beberapa jenis kanker, radang sendi, gangguan tidur dan penyakit lain.(*)

Kamis, Februari 05, 2009

KLA PRODUCTION

sebuah company bidang video editing

blackland comunity