Jumat, Februari 27, 2009

Pesawat antariksa dari kulit buaya

Kebanyakan benda di alam tersusun atas berbagai jenis unsur pembentuk. Ini dikenal sebagai ‘komposit’. Fiberglass atau serat kaca yang kini dipakai di berbagai bidang, adalah komposit buatan. Bahan ini ringan, kuat dan lentur. Serat kaca dipakai dalam pembuatan: alat olah raga, mobil balap Formula satu, perahu layar, dan bahkan bagian pesawat udara dan antariksa. Ternyata bahan serupa juga ditemukan di sejumlah makhluk hidup, dan sudah ada sejak mereka muncul di dunia. Salah satunya adalah buaya.
Jaringan khusus pada kulit tebal buaya mempunyai struktur serupa serat kaca. Jaringan ini menjadi sangat kuat oleh serat yang dikandungnya. Penambahan serat ke dalam jaringan menjadikannya sungguh kuat. Komposit tiruan jauh lebih lemah dan kalah unggul dibandingkan ini.
Komposit alami, sebagaimana semua bahan di alam, adalah contoh kesempurnaan ciptaan Allah yang tiada tara. Allah mengisyaratkan dalam Al Qur’an bahwa terdapat contoh-contoh ini pada makhluk yang Dia ciptakan:
Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, (QS. Al Jaatsiyah, 45:4)

Kelembutan di Balik Keganasan

Di sungai Nil, hiduplah buaya Nil. Buaya adalah salah satu binatang paling buas di dunia. Namun tahukah Anda, buaya ternyata juga merupakan induk yang paling penyayang di muka bumi.

Buaya betina mengubur telur-telurnya di dalam pasir yang terhampar di sepanjang tepian sungai. Ketika saat menetas tiba, sang induk betina dengan sangat hati-hati menggali pasir yang menimbun telur-telurnya. Ia begitu hati-hati melakukannya agar tidak sampai merusak telurnya. Telur-telur akan segera menetas segera setelah pasir di atasnya dipindahkan, dan bayi-bayi buaya yang mungil pun segera bermunculan.

Pada saat ini, hal sangat mengejutkan pun terjadi. Sang induk membuka rahangnya yang besar dan bergigi tajam, dan memasukkan bayi-bayinya ke dalam mulutnya. Ilmuwan pertama yang menyaksikan hal ini mengira bahwa sang induk buaya sedang memakan anak-anaknya. Namun apa yang sesungguhnya terjadi sangat berbeda.

Tempat paling aman di darat bagi bayi-bayi tersebut adalah mulut induknya. Dengan perlahan dan sangat hati-hati, sang induk memasukkan bayi-bayinya satu persatu ke dalam mulutnya. Bayi-bayi yang baru menetas ini benar-benar meminta untuk dimasukkan ke dalam mulut induknya. Sang induk juga memasukkan telur yang belum menetas ke dalam mulutnya. Mulut sang induk lalu menekan secukupnya untuk meretakkan telur tersebut, sehingga memudahkan sang bayi keluar dari cangkang telur.

Rabu, Februari 25, 2009

Kegemukan Diduga Tingkatkan Resiko Migren

Kegemukan diduga meningkatkan resiko seseorang terserang migren, gangguan kesehatan paling akhir yang berkaitan dengan kondisi tubuh yang terlalu berat, demikian pendapat beberapa ahli AS pada Kamis seperti diberitakan Reuters.

Orang yang berusia 22 sampai 55 tahun dan kelebihan berat badan, dengan berdasarkan ukuran lemak perut atau dengan menggunakan standard indeks massa tubuh dengan landasan berat dan tinggi tubuh seseorang, lebih mungkin untuk melaporkan bahwa mereka menderita migren atau sakit kepala yang sangat parah, kata mereka sebagaimana dilaporkan wartawan kantor berita Inggris, Reuters.

Sebanyak tiga-puluh tujuh persen perempuan dengan lingkar perut sangat besar sebagaimana ditetapkan melalui pengukuran pinggang melaporkan mereka menderita sakit kepala semacam itu, sementara perempuan yang tidak kegemukan berjumlah 29 persen.

Bagi pria, 20 persen pria yang memiliki perut sangat besar melaporkan mereka menderita migren, sedang penderita migren di kalangan pria yang tidak memiliki perut tambun berjumlah 16 persen.

Temuan itu dilandasi atas data dari 22.000 orang yang ditanyai dalam survei besar kesehatan pemerintah AS.

"Kini kita harus memperhatikan secara seksama, jika orang yang kehilangan berat badan, dapatkah kita secara ilmiah membuktikan bahwa itu membantu mengurangi sakit kepala," kata dr. Lee Peterlin dari Drexel University College of Medicine di Philadelphia, salah seorang peneliti, dalam suatu wawancara telefon.

"Kita mengetahui bahwa berbagai studi telah memperlihatkan olah raga dan kegiatan fisik membantu kesehatan. Jadi logis untuk menduga bahwa itu mungkin benar-benar memperbaiki sakit kepala," kata Peterlin, yang temuannya direncanakan disajikan dalam pertemuan mendatang American Academy of Neurology di Seattle.

Migren adalah sakit kepala berat yang juga mungkin meliputi mual, muntah dan sensitif terhadap sinar dan suara. Penyakit tersebut lebih umum diderita oleh perempuan dan seringkali menyerang banyak keluarga.

Penyakit itu menyerang sebanyak 30 juta orang di Amerika Serikat, atau 10 persen penduduk negara Paman Sam tersebut, demikian data dari National Headache Foundation. Sakit kepala itu lebih sering dialami oleh orang yang berusia antara 20 dan 45 tahun, kata kelompok tersebut.

Studi itu mendapati setelah orang berusia 55 tahun, peningkatan resiko migren bagi orang yang kegemukan tak lagi ada.

Para peneliti tersebut berusaha menjelaskan hubungan antara migren dan kegemukan setelah beberapa studi terdahulu menghasilkan temuan yang bertentangan.

Kegemukan juga meningkatkan resiko bentuk paling umum diabetes, tekanan darah tinggin, sakit jantung, stroke, beberapa jenis kanker, radang sendi, gangguan tidur dan penyakit lain.(*)

Kamis, Februari 05, 2009

KLA PRODUCTION

sebuah company bidang video editing

blackland comunity